Dunia Mengakui The GOAT

Lebih dari 25 tahun perjalanan karier profesional, Tiger Woods telah menuai berbagai prestasi, rekor, dan penghargaan. Dunia mengetahui hal itu melalui potongan-potongan berita dan foto. Kini, pengakuan terhadap Tiger telah menjadi catatan sejarah permanen ketika namanya masuk World Golf Hall of Fame.

 About a year ago you were stuck in a hospital bed at one of your ultimate lows and one of the scariest moments of your life and ours. We didn’t know if you’d come home with two legs or not. Now, not only are you about to be inducted into the Hall of Fame, but you’re standing on your own two feet. This is why you deserve this, because you’re a fighter (Setahun yang lalu Ayah terpaku di ranjang rumah sakit di salah satu titik terendah Ayah dan momen paling menakutkan dalam hidup Ayah dan kami. Kami tidak tahu apakah Ayah pulang dengan dua kaki atau tidak. Sekarang, Ayah tidak hanya dinobatkan ke Hall of Fame, tetapi juga berdiri di atas dua kakinya, karena Ayah adalah pejuang),” kata Sam Woods, seperti dikutip ESPN.

Photography : WORLD GOLF HALL OF FAME

Sambutan putri tertua Tiger ini sebenarnya merefleksikan pasca-peristiwa kecelakaan Tiger pada Februari 2021. Namun, di balik itu, persona Tiger telah menampilkan lebih dari sekadar peristiwa tersebut. Pria yang kini berusia 46 tahun ini telah jatuh-bangun menghadapi segala hal dalam pengalaman hidupnya, dan masih bisa eksis hingga sekarang ini—seperti yang disampaikan Sam bahwa ia adalah seorang fighter.

Rabu, 9 Maret lalu, Tiger resmi dilantik sebagai anggota World Golf Hall of Fame.  Pelantikan ini mundur satu tahun dari yang direncanakan semula pada Maret 2020. Sambutan Sam mengawali acara pelantikan tersebut, yang berlanjut dengan mengenalkan sang ayah kepada para tamu undangan.

Tiger sendiri berbicara sekitar 15 menit, terpanjang dari yang pernah dia lakukan ke hadapan publik dan tanpa terpotong-potong. Mantan pegolf No. 1 Dunia ini bercerita mengenai hari-hari awalnya, yang menunjukkan kenangan terindahnya adalah masa-masa sebelum dia terkenal.

Meski demikian, Tiger masih ingat bahwa keberhasilan dirinya tidak lepas dari pengorbanan kedua orangtuanya. Waktu itu ia menghadapi masa-masa sulit dengan keadaan sekelilingnya, termasuk mengalami perlakuan rasis ketika masih junior.

“Saya tidak boleh masuk club house (kulit putih) di mana semua junior lain diizinkan. Warna kulit saya menentukan itu. Ketika bertambah dewasa, itu lebih memotivasi saya,” kata Tiger, seperti dikutip CNN.

“Jadi, ketika saya ditolak masuk clubhouse, baiklah. Saya taruh sepatu di sini, di pelataran parkir. Saya hanya tanya dua pertanyaan: di mana tee pertama dan apa course record-nya.”

Tiger tumbuh dengan doktrin kuat yang ditanamkan dari sang ayah dan ibu–Earl dan Kultida. “(Mereka) tanamkan pada diri saya etos kerja untuk berjuang atas apa yang saya yakini, mengejar mimpi saya, tidak ada yang diberikan kepada Anda, semuanya harus dikejar,” jelas Tiger.

Photography : Getty Images

“Jika Anda tidak keluar dan bekerja, Anda tidak berusaha sekeras mungkin, satu, Anda tidak akan mendapatkan hasilnya. Kedua, lebih penting lagi, Anda tidak pantas mendapatkannya,” tambah Tiger. “Kamu harus mendapatkannya.”

Etos kerja yang demikian memang membuat Tiger bisa mencapai apa-apa yang ada dalam catatan prestasinya. Setelah mendominasi turnamen-turnamen amatir, dengan memenangi US Junior Amateur dan US Amateur Championship tiga kali berturut-turut, Tiger beralih status menjadi pegolf profesional pada 1996. Sejak itu Tiger menjadi sosok yang dominan dan berpengaruh dalam permainan golf. Ia mampu menarik minat minoritas terhadap golf ini dan menjadikan golf sebagai olahraga yang keren di mata generasi muda.

Usai mengoleksi tiga gelar juara PGA Tour dalam 10 start pertamanya, Tiger kemudian menyabet gelar major pertamanya di Masters 1997 dari koleksi 15 gelar majornya dalam musim kedua di PGA Tour. Ia memenangi Masters 5 kali,  PGA Championship 4 kali, serta U.S. Open dan Open Championship masing-masing 3 kali. Tiger menjadi pegolf No. 1 di Official World Golf Ranking selama 683 minggu, mengumpulkan 82 gelar PGA Tour. Setelah menjalani berbagai operasi lutut dan punggung, Tiger menjuarai Masters 2019, titel major pertamanya dalam 11 tahun kosong gelar.

“Itu mengapa Ayah pantas mendapatkan ini (World Golf Hall of Fame), karena Ayah adalah seorang fighter. Ayah menantang kemungkinan-kemungkinan setiap waktu, menjadi pegolf kulit hitam dan Asia pertama untuk memenangi sebuah gelar major, mampu meraih Masters kelima setelah berbagai operasi punggung, dan bisa berjalan lagi beberapa bulan setelah tabrakan,” jelas Sam.

Photography : Getty Images

Sejak terakhir main di Masters pada November 2020, Tiger belum pernah bermain lagi. Kecelakaan mobil di dekat Los Angeles pada Februari 2021 makin membuatnya absen dari arena kompetitif. Tiger harus menjalani berbagai operasi karena cedera serius pada kaki kanannya. Februari lalu Tiger memang sempat melontarkan rencana untuk kembali ke turnamen kompetitif, tetapi ia belum memastikan kapan tepatnya.

Dunia memang masih menunggu kapan Tiger kembali ke lapangan. The greatest of all time–demikian jawara-jawara olahraga, seperti Tom Brady (sepakbola Amerika), Michael Phelps (renang), Jerry Rice (sepakbola Amerika), dan Serena Williams (tenis lapangan), menjuluki Tiger—telah mematri namanya di Hall of Fame Dunia. Apa pun keputusan Tiger, dunia golf berbangga bisa memiliki sosok yang menjadi magnet publik terhadap olahraga ini.  Tiger telah mewariskan sebuah pemahaman baru untuk golf.

“Saya pikir fakta bahwa dia adalah orang kulit berwarna dan apa yang dibawanya ke golf sehingga menjadi olahraga yang lebih dapat diterima untuk dimainkan jika Anda berasal dari etnis tertentu. Saya pikir Tiger telah meninggalkan jejak besar pada permainan ini,” kata Rory McIlroy. “Saya tentu berpikir golf lebih beragam karena dia. Dan hanya permainannya secara umum dan kegembiraan yang dia ciptakan dalam permainan golf, dia telah melakukannya. Saya akan mengatakan, dalam dominasinya di awal 2000-an, dia mungkin yang paling orang terkenal di dunia.”

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS