Kota Survivor dari Perang

Kota Ho Chi Minh adalah salah satu kota di Vietnam. Meski bukan ibu kota negara, kota yang dulu dikenal dengan nama Saigon ini merupakan kota terbesar di negara tersebut. Ho Chi Minh menjadi pusat bisnis dan perdagangan Vietnam.

Sebelum datang ke Ho Chi Minh, sebaiknya tidak membuat memori berdasarkan foto-foto yang dilihat. Mereka yang datang dari kota-kota atau negara-negara yang terbiasa dengan keteraturan mungkin akan kaget sesaat dengan kondisi traffic di Ho Chi Minh. Kendaraan padat—kebanyakan roda dua—hilir mudik seperti tidak terkontrol, dan belum lagi suara klakson yang bersahut-sahutan seolah-olah saling memanggil. Namun, setelah beradaptasi, keramaian ini bisa dimaklumi bahwa ini menjadi potret kehidupan Ho Chi Minh yang sedang bersemangat untuk maju.

Kota Survivor dari Perang

Merujuk sejarahnya, Ho Chi Minh City, yang ketika itu bernama Saigon, awalnya ditinggali Khmer, etnik Kamboja di abad ke-17. Namun, pada 1859, kolonial Prancis menaklukkan Saigon dan menjadikannya sebagai ibu kota Cochin China, yang mewariskan berbagai arsitektur elegan dan jalan raya luas yang masih ada hingga saat ini.

Ketika Perang Vietnam (perang saudara antara Vietnam Utara dan Selatan) berkecamuk pada 1960-an hingga 1970-an, Saigon ini menjadi kota yang kumuh dengan inflasi yang tinggi. Pada 1975, Saigon akhirnya jatuh ke tangan Vietnam Utara.

Sejak 1976, Saigon berganti nama menjadi Ho Chi Minh, yang diambil dari nama pemimpin spiritual partai komunis Vietnam. Namun, penduduk lokal tetap menggunakan kata Saigon sebagai identitas kota mereka. Pemerintah setempat mengambil jalan tengah, dengan menggunakan Ho Chi Minh sebagai nama resmi kota tersebut tetapi tetap memakai Saigon untuk pusat kota tersebut.

Kini, Ho Chi Minh telah tumbuh menjadi kota metropolitan dengan berhiaskan gedung-gedung bersejarah yang berusia ratusan tahun. Pertumbuhan ekonomi Ho Chi Minh sejak 1976—setelah Perang Vietnam meningkat pesat. Saat ini, Ho Chi Minh menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Vietnam karena budayanya yang mempesona, arsitektur Prancis klasik, dan gedung pencakar langit yang indah serta kuil dan pagoda yang penuh hiasan. Kota ini juga dipenuhi dengan bar di puncak gedung yang menghadap Saigon dan sekitarnya, sementara restoran fantastis menawarkan kombinasi masakan Prancis, China, dan, tentu saja, masakan lokal Vietnam.

Ho Chi Minh menawarkan hotel-hotel terbaik hingga losmen termurah, restoran berkelas hingga kios kaki lima terlezat, butik pilihan hingga pasar. Kota seluas 2.061 km2 ini merupakan kota penuh energi dan eksplorasi. Saigon telah menjadi kota yang memadukan dua dunia (masa lalu dan masa depan) dalam satu sajian destinasi yang menarik. Tidak ada kesan kota ini menjadi perebutan dalam perang saudara. Potret-potret masa lalu hanya bisa ditemukan di museum-museum yang tersedia. Bentuk fisik dari masa lalu tersaji dalam arsitektur bangunan indah dan bersejarah, yang berdampingan dengan gedung-gedung pencakar langit di masa kini, yang justru menjadi daya tarik kota Saigon baru ini.

TEMPAT FAVORIT

Pasar Binh Tay (Cholon Chinatown)

Kota Survivor dari Perang

Dibangun Prancis pada 1880-an, Pasar Binh Tay berlokasi di pusat distrik Chinatown terbesar di Vietnam. Pasar yang juga dikenal sebagai Cholon Chinatown ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dari beberapa wilayah Vietnam. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menemukan berbagai macam kerajinan tangan, pernis, dan tekstil  di pasar ini, meski variasinya tidak selengkap pasar yang dikhususkan untuk turis. Meski demikian, pasar ini merupakan tempat yang tepat untuk menyelami gaya hidup lokal dan mencicipi hidangan Vietnam-Cina yang unik.

Museum War Remnants

Kota Survivor dari Perang

Museum ini dibuka pertama kali pada 1975. Pernah dikenal sebagai “Museum Kejahatan Perang Amerika, Museum War Remnants menampilkan sejarah perang Vietnam yang panjang dan brutal.  Museum Sisa Perang berada di Distrik 3, Ho Chi Minh, dan buka setiap hari dari pukul 07:30 hingga 17:00. Museum perang ini memang ditujukan bagi mereka yang ingin mengetahui mengenai Perang Vietnam yang mengambil banyak jutaan korban. Namun, karena beberapa display dalam museum ini ditampilkan apa adanya (dan cenderung mengganggu), anak-anak hingga batas usia tertentu tidak disarankan untuk masuk.

Terowongan Chu Chi

Kota Survivor dari Perang

Terowongan Chu Chi merupakan bukti sejarah Perang Vietnam di Ho Chi Minh. Destinasi ini menawarkan bagi wisatawan untuk merasakan kehidupan di bawah tanah dari para prajurit Vietnam pada 1948. Situs terowongan ini memiliki panjang 120 km, dengan pintu jebakan, ruang tamu, dapur, fasilitas penyimpanan, gudang senjata, rumah sakit, dan pusat komando. Setelah perang melawan Prancis, tentara Vietnam memperluas terowongan dan memasukkan sistem penyaringan udara yang efektif, yang membantu mereka selamat dari pemboman Chu Chi. Kini, situs ini merupakan destinasi paling ikonik di Ho Chi Mint. Beberapa area terowongan Chu Chi Chu Chi Tunnels telah dilapisi semen dan diperlebar, sehingga tidak seseram masa lalu.

Eksplorasi Delta Mekong

Kota Survivor dari Perang

Menyusuri delta Sungai Mekong merupakan salah satu perjalanan menarik di Ho Chi Minh. Menjelajahi sungai melalui labirin yang rimbun dan pulau-pulau di Delta Mekong yang ditumbuhi pohon palem. Dengan luas sekitar 40.000 kilometer persegi, perjalanan seharian ini menawarkan pemandangan sekilas yang menarik tentang gaya hidup orang-orang yang bergantung pada jalur air dengan pasar terapungnya untuk kelangsungan hidup mereka.

Share with

More News

Berbagi bersama Anak Yatim di Acara Berkah Ramadan Royale Jakarta Golf Club

Januari 2025, Liga Golf Virtual Dimulai

Hasilkan Rp3,73 triliun, The 151th Open Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuhan Status No. 1 Dunia

Digital Edition

Screenshot 2024-02-05 at 13.13.38
February - March 2024

Pemain Terbaik Indonesia Musim 2023

Cover
December 2023 - January 2024

Juara Sejati di Jagat Golf Indonesia

cover
October - November 2023

Petualangan Viking di Benua Merah

Cover
August - September 2023

Misi Roma: Mematahkan Dominasi AS